Fakultas Farmasi Universitas Pancasila bekerja sama dengan Nucleus Farma  berhasil membawa pulang Medali Emas dan Perak dalam E-Innovate International Innovation Show Competition di Polandia 19-20 Juni 2023: Melahirkan Inovasi Terbaru untuk Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Kerjasama Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) dengan PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma/NF) dalam kompetisi E-Innovate International Innovation Show di Bydgoszcz, Polandia, menunjukkan komitmen FFUP dalam mendukung komersialisasi produk inovatif dan berpartisipasi dalam kompetisi internasional bergengsi. Kolaborasi ini menggabungkan keahlian dari dunia akademik dan industri melalui pendekatan bioteknologi.

Dalam kompetisi tersebut, tim beranggotakan dari FFUP yaitu Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed., dan apt. Greesty F Swandiny, M.Farm., serta tim dari NF yaitu Edward Basilianus, SE, MM; Sucipto Kokadir, BSC; dan Henryanto Komala, BSC, MBA. Mereka berhasil mengembangkan dua produk inovatif yakni Onotusin dan Onoake yang masing-masing meraih medali emas dan perak.

Onotusin adalah sediaan obat cair yang berfungsi sebagai ekspektoran dan mukolitik, diformulasikan khusus dari jahe (Zingiber officinale), cengkeh (Eugenia aromatica), kayu manis (Cinnamomum cassia), lemon (Citrus limon), akar licorice (Glycyrrhizae glabra), daun mint (Mentha piperita), dan madu (Apis mellifera). Formulasi ini sangat efektif untuk penderita batuk dengan efek samping yang minimal. Formulasi tersebut sudah memiliki hak paten dengan nomor IDP000005009.

Sedangkan Onoake merupakan sediaan kapsul yang menggabungkan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), daun pemecah batu (Phyllanthus niruri), dan jintan hitam (Nigella sativa), juga diproduksi melalui teknologi ekstraksi khusus menggunakan CO2 superkritis. Dalam pendekatan bioteknologi, kombinasi bahan alami ini dirancang untuk bekerja secara sinergis dalam menjaga kesehatan dan memberikan nutrisi pada otak. Onoake telah menunjukkan potensi sebagai obat tambahan untuk pasien stroke, Alzheimer, dan demensia berdasarkan beberapa studi ilmiah terkait. Berkaitan dengan hal tersebut, artikel jurnal “Moringa oleifera Mitigates Memory Impairment and Neurodegeneration in Animal Model of Age-Related Dementia” oleh Chatchada Sutalangka et al., yang diterbitkan oleh Hindawi Publishing Corporation dalam Oxidative Medicine and Cellular Longevity, Volume 2013, Article ID 695936, menyimpulkan bahwa ekstrak daun kelor meningkatkan kepadatan neuron dan memainkan peran penting dalam retensi memori, melebihi efek Donepezil dan Vitamin C, membuatnya sangat bermanfaat untuk menutrisi otak demensia, stroke iskemik, dan pasien Alzheimer. Selanjutnya menurut Kirisattayakul W, Wattanathorn J, Tong-Un T, Muchimapura S, Wannanon P, Jittiwat J (2013) dalam artikel “Cerebroprotective effect of Moringa oleifera against focal ischemic stroke induced by middle cerebral artery occlusion” yang diterbitkan dalam Oxidative Med Cell Longev 2013:951415, pemberian ekstrak daun kelor selama 3 minggu dapat mencegah disfungsi otak akibat iskemia serebral. Prof Syamsudin memiliki harapan besar untuk terus berkontribusi dalam program kesehatan melalui riset dan inovasi produk yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

 

Share :

PreviousPKM Gabungan Fakultas Farmasi UP di Serang NextPenjajakan Kerjasama FFUP dan Department of Pharmacy National University of Singapore (NUS)