Senin (11/8/2020) Fakultas Farmasi Universitas Pancasila menyelenggarakan acara Yudisium Program Studi S1 Farmasi. Acara berlangsung pada pukul 13.00–15.30 WIB di Ruang Rapat Lantai 2. Yudisium dilaksanakan 2 kali dalam satu semester, dan untuk yang pertama kalinya, yudisium kali ini diadakan secara online. Sebanyak 203 orang calon sarjana mengikuti yudisium ini.

Sebagai informasi, hingga tahun 2020 ini, jumlah lulusan Prodi Apoteker sebanyak 4970 orang, Prodi S1 Farmasi sebanyak 5582 orang, Prodi D3 Farmasi sebanyak 582 orang, dan Prodi S2 Ilmu Farmasi sebanyak 366 orang. Dalam yudisium kali ini, IPK tertinggi Prodi S1 Farmasi diraih oleh Irene Intan Permata Putri (angkatan 2016) dengan nilai 3,64. Berikutnya, IPK tertinggi dengan pujian diraih oleh Katerine Natashia (IPK 3,62), Yaska Adila (IPK 3,61), dan Daniel Immanuel (IPK 3,52).

Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini diawali dengan rapat senat dan dibuka oleh Dekan FFUP, dilanjutkan dengan pembacaan SK tentang hasil sidang yudisium, dan petikan SK yudisium. Beberapa sambutan turut disampaikan dalam acara ini. Sambutan diawali oleh Irene Intan Permata Murti sebagai perwakilan mahasiswa, dilanjutkan sambutan Dekan Fakultas Farmasi oleh Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed., dan yang terakhir disampaikan oleh Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. apt. Wahono Sumaryono.

Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed., berpesan kepada para sarjana: “Jadilah tenaga farmasi yang profesional, yang excellent dan sanggup untuk bersaing di kemajuan di teknologi yang baru, untuk karena itu persiapkan diri anda sebaik mungkin, dan tentu harus tetap belajar”. Selain itu, kepada para sarjana baru, Beliau berharap, “Semoga mampu berkarya untuk membuktikan kualitas gelar yang dicapai saat ini melalui karya-karya yang bermanfaat bagi bidang kesehatan dan kefarmasian pada khususnya serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya”.

Selanjutnya, ucapan selamat juga disampaikan oleh Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. apt. Wahono Sumaryono, atas capaian yang diperoleh yudisiawan dan yudisiawati saat ini. Meskipun pada masa mendatang akan banyak hal yang harus dipersiapkan, juga tantangan yang tidak kalah beratnya, Beliau mengingatkan bahwa itulah hakikat proses pembelajaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Beliau kepada para orang tua dan keluarga para sarjana yang telah menitipkan putra putrinya untuk belajar dan dididik sebagai seorang farmasis yang ahli dan profesional di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Beliau berharap agar para sarjana baru ini memiliki kompetensi, baik softskillhardskill dan profesionalisme. Harapan beliau untuk semua sarjana baru Fakultas Farmasi adalah menjadi pribadi yang IKHLAS dan APIK, di mana 2 kata tersebut merupakan akronim dari:

I = Integritas dan kejujuran (baik kata maupun perbuatan).
K = Kompetensi (hardskills) keilmuan kefarmasian dan softskill kemampuan dalam bergaul dan berjejaring kerja, serta bermasyarakat.
H = Harmoni, selalu menjaga keselarasan dalam keanekaragaman.
L = Loyalitas, sikap profesional dan loyal kepada institusi atau perusahaan di tempat bekerja.
A = Antusias, semangat yang tinggi dan tidak putus.
S = Solidaritas, membangun teamwork dan kekompakan dalam bekerja untuk sinergi.

Kemudian menjadi insan yang APIK;

A = Adaptif, senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
P = Produktif, menghasilkan sesuatu yang lebih.
I = Inovatif, membuat terobosan baru dengan berbagai media yang ada.
K = Kontributif, wajib memberi pada sesama, lingkungan sosial, dan profesional.

Selain itu, beliau menambahkan bahwa pada masa pandemik ini, peluang kerja akan semakin sedikit, sementara suplai lulusan akan semakin banyak. Tentunya, hal ini akan membuat kompetisi pencari kerja semakin ketat. Oleh karenanya, Beliau mengharapkan bahwa lulusan Fakultas Farmasi tidak hanya menjadi job seeker, tetapi juga menjadi job creater melalui penerapan enterpreneurship kefarmasian yang terbuka luas, seperti menggeluti pengembangan obat herbal, kosmetik herbal, atau apa pun yang mempunyai berbagai macam resources dan dapat dikembangkan ke arah produk kesehatan dengan bekal ilmu kefarmasian.

Rektor Universitas Pancasila berharap, semoga semakin banyak lulusan yang menerapkan kewirausahaan dalam ruang lingkup kefarmasian. Dengan begitu, tujuan Universitas Pancasila dapat tercapai sesuai dengan arahan Yayasan Universitas Pancasila bahwa suatu saat kampus Universitas Pancasila akan menjadi enterpreneur university. Beliau juga berpesan kepada para lulusan agar di mana pun berkarya dan belajar, senantiasa menerapkan nilai-nilai organisasi.

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik yang ada di Indonesia, dan juga tidak kalah bila dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Dengan didukung tenaga pengajar dan sarana prasarana yang cukup qualified, Fakultas Farmasi menjadi salah satu fakultas yang bisa dibanggakan di antara perguruan tinggi farmasi yang ada.

Bapak Rektor, Prof. Dr. apt. Wahono Sumaryono juga menyampaikan apresiasi untuk Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang sampai saat ini yang sudah diizinkan membuka program studi doktor (S3). Hal ini menunjukan suatu kepercayaan dari Badan Akreditasi Nasional bahwa Fakultas Farmasi Univeristas Pancasila dinilai memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan program studi yang tingkatannya paling tinggi.

Momen yudisium online ini diabadikan dalam sebuah rekaman video yang di unggah di halaman Channel Youtube Fakultas Farmasi.

  

Share :

PreviousUji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) OSCE Beradaptasi Dengan Kenormalan Baru NextYudisium Daring Program Studi D3 Farmasi Semester Genap 2019-2020