Fakultas Farmasi Universitas Pancasila sebagai unit pengelola program studi doktor ilmu kefarmasian (UPPSDIF) didirikan pada tahun 1963 dengan status “Terdaftar” berdasarkan Surat Keputusan Menteri P.T.I.P No. 90/b-Swt/P-64 tanggal 13 Juli 1964 dan bernaung di bawah Yayasan Universitas Pancasila. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila pada mulanya hanya memiliki Program Studi S1 Farmasi, kemudian sejak tahun 1972 didirikan program Studi Apoteker, Program Studi Diploma III didirikan pada tahun 2004, Program Magister Ilmu Kefarmasian didirikan pada tahun 2003. Program Studi S1 Farmasi pada tanggal 3 Desember 1990 mendapat status “Disamakan” dengan SK Mendikbud No. 0578/0/1990.

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila didirikan untuk memenuhi permintaan Dr. Hurustiati Subandrio, Pembantu Menteri Kesehatan Urusan Khusus yang juga Rektor Universitas Pancasila pertama, kepada Drs. Soenarto Prawirosujanto, Apt. Selaku Inspektur Farmasi waktu itu. Sebagai pendiri, Drs. Soenarto kemudian menjadi Dekan pertama FFUP untuk waktu yang panjang. Sebagai salah satu fakultas yang menjadi cikal bakal Universitas Pancasila, FFUP resmi berdiri pada 1963. Pendaftaran mahasiswa angkatan pertama Fakultas Farmasi ini di mulai pada bulan Oktober tahun itu juga. Namun, karena keterbatasan fasilitas, perkuliahan baru di awali pada Januari 1964.

Drs. Soenarto, yang waktu itu menjabat Pembantu Menteri Kesehatan Urusan Farmasi, bisa saja mendirikan FFUP karena menerima permintaan dari Dr. Hurustiati, Rektor Universitas Pancasila yang menjadi sejawat beliau di Departemen Kesehatan. Tetapi, keteguhan untuk merintis Fakultas Farmasi Swasta pertama di indonesia jelas membutuhkan visi besar seorang Apoteker yang memiliki perhatian terhadap masalah sosial kemasyarakatan, termasuk bidang pendidikan. Apalagi, di tengah perekonomian nasional yang sulit Pak Narto, demikian sapaan akrab beliau, tak dibekali modal sedikit pun dalam bentuk finansial. Alumnus Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) TAHUN 1957 ini hanya bermodal keberanian dan keyakinan

Hal yang membuat Pak Narto yakin adalah: Tenaga Apoteker masih langka di indonesia. Sebagai pemegang otoritas tertinggi di bidang farmasi, beliau tahu betul kenyataan ini. Dengan mendirikan FFUP, Apoteker visioner ini ingin memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang vital untuk sistem kesehatan nasional tersebut seraya menyalurkan keinginan kaum muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi kefarmasian tanpa harus pergi ke kota-kota yang cukup jauh-Bandung. Yogyakarta, atau Surabaya

Pada waktu pembukaan, 1963, peminat yang ingin masuk ke FFUP sangat besar. Ketika kuliah dimulai, tercatat 340 mahasiswa/i dengan usia dan pengalaman yang sangat heterogen. Ada yang masih remaja (lulusan baru sekolah menengah) dan ada pula yang sudah sangat dewasa-telah berkeluarga dan memiliki anak-bahkan ada seorang dokter ahli THT, yaitu Prof. Hendarmin, ikut kuliah walau hanya beberapa hari. Sebagian besar mahasiswa FFUP Angkatan Pertama adalah para karyawan muda, umumnya Asisten Apoteker, yang telah cukup lama bekerja.

Melalui perjuangan seluruh sivitas akademika, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) berhasil meraih peringkat akreditasi B pada tahun 1998 berdasarkan keputusan BAN PT No. 001/BAN- PT/AK-I/VII/1998 tanggal 19 Agustus 1998, kemudian berhasil ditingkatkan menjadi akreditasi A pada tahun 2003 berdasarkan keputusan BAN PT No. 015/BAN- PT/Ak.VII/S-1/VII/2003 tanggal 18 Juli 2003 dan dipertahankan dengan akreditasi A pada akreditasi ulang tahun 2008 berdasarkan keputusan BAN PT No. 001/BAN- PT/Ak-XI/S1/IV/2008, serta tetap dipertahankan dengan akreditasi A pada tahun 2013 berdasarkan keputusan BAN PT No. 192/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/IX/2013 tanggal 21 September 2013.

Saat ini Fakultas Farmasi Universitas Pancasila menyelenggarakan 5 program studi dengan akreditasinya :

---