Depok (ANTARA) – Indah Zahara mahasiswi Program Studi Doktor Ilmu Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila sebagai lulusan ke-12 dengan penelitiannya tentang terjadinya Penuaan Dini pada Penderita Diabetes melitus.
“Penelitian ini adalah penelitian ini dapat mengatasi terjadinya penuaan dini pada penderita diabetes melitus,” kata Indah Zahra di Kampus UP Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan saat ini belum banyak orang yang mengetahui bahwa kolagen akan berkurang pada orang diabetes melitus.
Terjadinya penuaan dini kulit tidak hanya terjadi karena paparan sinar ultraviolet tapi pada diabetes melitus yang secara disadari maupun tidak disadari dapat menyebabkan kerutan pada kulit.
“Orang dengan penyakit DM tidak hanya harus diturunkan kadar gula darahnya lalu diobati komplikasinya tapi juga harus diberikan terapi agar kulitnya tetap sehat dan tidak terjadi kerutan,” katanya.
Senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam Nanopartikel Ekstrak Daun Sirsak (NEDS) berpotensi meredakan stres oksidatif dan peradangan pada diabetes serta dapat menjadi agen hipoglikemik dengan cara menstimulasi sel β pankreas untuk menghasilkan insulin serta memperbaiki kolagen yang rusak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa NEDS memiliki dual effect yaitu sebagai anti-Diabetes Melitus dan anti-Aging.
Lulus dengan predikat dengan pujian diberikan kepada Indah Zahara pada sidang promosi doktor yang dipimpin oleh Prof. Dr. apt. Ratna Djamil, M.Si. dengan anggota penguji di antaranya Dr. apt. Yesi Desmiaty, M.Si., Dr. apt. Ni Made Dwi Shandiutami, M.Kes., Dr. apt. Kartiningsih, M.Si., dan Dr. apt. Sutriyo, M.Si (Universitas Indonesia).
Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. apt. Effionora Anwar, M.S., Ko-Promotor I adalah Prof. Dr. apt. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed dan Ko-Promotor II adalah Prof. Dr. rer. nat. apt. Deni Rahmat, M.Si.