Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) Jakarta menambah kembali daftar doktor lulusannya yang ke-10, yaitu Sdri. Greesty Finotory Swandiny pada hari Rabu, 23 Agustus 2023. Pada pemaparan hasil disertasi yang dibawakan pada sidang promosi doktor yang berjudul “Penelusuran Senyawa Bioaktif Berdasarkan Hasil Kajian Etnofarmakologi di Desa Gunung Sari, Bogor, Jawa Barat sebagai Antidiabetes melalui Metode Penghambatan Dipeptidil Peptidase-IV (DPP-IV) : Kajian Secara In-Vitro, Uji Toksisitas dan In-Vivo pada Hewan Coba Ikan Zebra (Danio rerio)” menerangkan bahwa keterbaruan dalam penelitian ini diantaranya integrasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Poin pendidikan dan pengajaran dimana Sdri. Greesty menjadi salah satu trainee Program Center for Botanicals amd Chronic Diseases (CBCD)-Rutgers University kolaborasi dengan Universitas Pancasila dan Universitas Nasional.

Dalam hal ini topik riset dijadikan materi pembelajaran serta mengikuti workshop yang difasilitasi oleh program tersebut. Poin penelitian dan pengembangan yang terlaksana adalah selesainya target penyelesaian riset disertasi. Kemudian poin pengabdian kepada masyarakat adalah adanya penelitian yang menjadi dasar disertasi ini merupakan hasil dari studi etnofarmakologi dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah Desa Gunung Sari, dimana data hasil kajian penggunaan tanaman berkhasiat obat didapat dari daerah tersebut dan diteliti dan dikembangkan sesuai dengan konsep penelitian disertasi.

Penyelesaian penelitian dilaksanakan di beberapa tempat berbeda diantaranya di Desa Gunung Sari, Bogor untuk tahap pertama mendapatkan data hasil kajian studi etnofarmakologi, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta Selatan untuk tahap kedua mendapatkan ekstrak serta parameter mutu simplisia dan ekstrak, Bahan Baku Obat Tradisional-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KST BJ Habibie, Serpong untuk tahap ketiga dan keempat mendapatkan data uji in-vitro penghambatan DPP-IV serta identifikasi dan penentuan struktur dan terakhir di Institute of Planetary Survival for Sustainable Well-Being, Kuantan, Malaysia untuk tahap kelima mendapatkan data uji toksisitas menggunakan metode embrio ikan zebra (Danio rerio) juga data uji antidiabetes menggunakan hewan coba ikan zebra (Danio rerio). Sehingga dari lima tahapan tersebut memliki tujuan umum penelitian adalah mengembangan riset berbasis pengabdian kepada masyarakat dengan penelusuran senyawa bioaktif tanaman di Desa Gunung Sari sebagai antidiabetes dengan penghambatan aktivitas enzim DPP-IV secara in-vitro dan in-vivo menggunakan hewan coba ikan zebra (Danio rerio).

Hasil studi etnofarmakologi dari lima belas tanaman yang diperoleh datanya yakni daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.), daun jambu biji (Psidium guajava, L.), daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.), daun lidah buaya (Aloe vera L.), daun mahoni (Swietenia macrophylla King), kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), buah pare (Momordica charantia L.), daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.), daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness.), daun seledri (Apium graveolens L.), daun sirih merah (Piper ornatum N.E Br), daun tin (Ficus carica L.), daun teh jati (Senna alexandrina) dan kulit buah jengkol (Archidendron jiringa). Kemudian dilakukan uji in-vitro penghambatan DPP-IV diperoleh satu kandidat tanaman yang memiliki nilai hambat tertinggi yakni daun sirih merah (Piper ornatum N.E Br) dengan perolehan hasil 78,11±1,35 % dan aktivitas terendah oleh Syzygium polyanthum dengan perolehan hasil 34,30±1,57% pada konsentrasi masing-masing 250 μg/mL.

Hasil analisis konstituen kimia menggunakan kromatografi cair-spektrometri massa resolusi tinggi (LC-HRMS) menunjukkan setidaknya sebelas senyawa yang terkandung didalam ekstrak kasar. Beberapa puncak diidentifikasi sebagai pipcrosides dan crocatins, yang merupakan senyawa yang ada pada sirih merah, dari hasil studi literatur belum banyak dikembangkan sebagai antidiabetes. Penapisan fitokimia kuantitatif dan analisis LC-HRMS dari sampel penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi kandungan fenolat dan alkaloid total dapat mempengaruhi aktivitas DPP-IV yang dikuatkan oleh aktivitas tertinggi ekstrak kental Piper ornatum.

Greesty berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan dewan penguji pada sidang terbuka yang diselenggarakan di ruang aula Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP). Pada sidang terbuka disertasi doktor ini sebagai ketua penguji yakni Prof. Dr. apt. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed. (FFUP), sekretaris penguji Prof. Dr.rer.nat. apt. Deni Rahmat, M.Si. (FFUP), kemudian diuji oleh beberapa penguji baik dari internal maupun eksternal diantaranya Prof. Dr. apt. Ratna Djamil, M.Si. (FFUP), Prof. (ris). Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc. (BRIN dan FFUP), Prof. Dr. Dyah Iswantini Pradono, M.Sc.Agr. (Departemen Kimia, FMIPA, IPB University), Prof. Dr. Muhammad Taher Bakhtiar (Kulliyyah of Pharmacy, IIUM, Malaysia), Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed selaku promotor dan juga penguji (FFUP), Assoc. Prof. Dr. Deny Susanti selaku ko-promotor dan juga penguji (Kulliyyah of Science, IIUM, Malaysia) dan Prof. Dr. Muhammad Hanafi, M.Sc. selaku ko-promotor dan juga penguji (BRIN dan FFUP).

Harapan besar seluruh tim penguji bahwa Sdri. Greesty dapat meneruskan penelitian disertasinya menjadi penelitian yang terarah sesuai dengan tujuan sebagai kandidat antidiabetes berasal dari alam asli Indonesia selanjutnya dapat menjadi produk berbasis bahan alam yang dapat digunakan Masyarakat Indonesia. Melihat bobot hasil riset sudah sangat baik dengan metode keterbaruan riset yang belum banyak peneliti lain kembangkan semoga menjadi inspirasi. Serta semoga menjadi doktor yang dapat terus mengembangkan potensi bahan alam Indonesia sesuai dengan bidang keahlian.

Share :

PreviousFFUP Raih Gelar Doktor ke - 12 atas Nama Indah Zahara NextPengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024