Tanaman rambutan, yang tumbuh subur di berbagai sudut kampus, tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan, tetapi juga menjadi solusi kecil untuk menciptakan ketahanan pangan lokal.
Ketika musim panen tiba, buah rambutan dari pohon-pohon tersebut dibagikan secara gratis kepada mahasiswa, staf, hingga masyarakat sekitar. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu meringankan beban pangan, terutama bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah dan membutuhkan dukungan tambahan dalam memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Menurut pengelola lingkungan kampus, buah rambutan yang dipanen setiap tahun mampu memenuhi kebutuhan sebagian besar komunitas kampus.
Selain membagikan hasil panen, tanaman rambutan juga menjadi bagian dari program edukasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pertanian berkelanjutan. Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pemeliharaan pohon, seperti penyiraman, pemupukan, hingga panen, sebagai bentuk pengalaman praktis dalam memahami bagaimana sumber pangan lokal dapat dioptimalkan.
Kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi kampus dengan komunitas sekitar. Beberapa warga di sekitar kampus turut diajak untuk mendistribusikan hasil panen rambutan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, pohon rambutan tidak hanya menjadi simbol keberlanjutan, tetapi juga bentuk solidaritas sosial dalam upaya mengurangi kelaparan. Program ini sejalan dengan visi SDGs nomor 2, yang bertujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi. Kampus telah membuktikan bahwa langkah sederhana seperti memanfaatkan tanaman lokal dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.