Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Farmasi yang sekaligus Dosen Fakultas Farmasi (FFUP) berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Kajian Bioinformatika dan Metabolomik berbasis FTIR dan LC-MS/MS untuk Identifikasi Senyawa Penghambat Agregasi Platelet dalam Sargassum aquifolium (Turner) C. Agardh”.
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi peluang rumput laut cokelat sebagai sumber bahan baku obat-obatan alami.

Beliau mempertahankan disertasi tersebut di hadapan dewan penguji pada sidang terbuka yang diselenggarakan di ruang rapat FFUP Jakarta pada Sabtu, 19 Agustus 2023. Ia menjelaskan, bahan baku obat-obatan alami tersebut khususnya untuk penyakit kardiovaskuler dan meningkatkan nilai ekonomi rumput laut cokelat yang secara tidak langsung bisa meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar tempat tumbuh.

Adapun dewan jurinya terdiri dari Ketua Program Studi Doktor Ilmu Farmasi UP, Prof. Dr. rer. nat. apt. Deni Rahmat,M.Si.; anggota penguji terdiri dari Prof. Dr. apt. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed. (FFUP), Prof. Dr. Muhammad Hanafi, M.Sc. (BRIN/FFUP), Dr. apt. Zuhelmi Aziz,M.Si (FFUP), serta Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia).

Sedangkan promotor dari disertasi Liliek adalah Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed. (FFUP), dengan ko-promotor Dr. apt. Esti Mumpuni,M.Si, (FFUP) dan Dr. Mohamad Rafi, S.Si, M.Si. dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Liliek yang menjadi doktor ke-9 lulusan FFUP ini menyampaikan, yang melatarbelakangi risetnya adalah perlunya kemandirian bahan baku obat-obatan untuk penyakit kardiovaskuler dengan memanfaatkan rumput laut cokelat jenis Sargassum. Rumpu laut jenis ini tumbuh di berbagai tempat di Indonesia.

“Pendekatan yang dilakukan melalui bioinformatika dan metabolomik. Kedua pendekatan ini merupakan kebaharuan dari riset ini,” ujarnya.

Share :

PreviousPengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024 NextAna Yulyana Raih Gelar Doktor Ilmu Farmasi di FFUP