Jakarta, 13 Desember 2025 (13/12/25). Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) yang berdiri sejak tahun 1963, terus memperkuat peran sebagai institusi pendidikan farmasi terkemuka di Indonesia. Saat ini FFUP memiliki lima program studi, yaitu Program Studi Diploma III (D3), Program Studi Sarjana (S1), Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA), Program Studi Magister Farmasi (S2), dan Program Doktor Ilmu Farmasi (S3), dengan status Akreditasi Unggul untuk seluruh program studi, kecuali Program Studi S3 yang sedang dalam proses akreditasi dan berdiri pada tahun 2016. FFUP memiliki total 1761 mahasiswa aktif.

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila secara resmi mengoperasikan Gedung Baru yang berfungsi sebagai pusat pengembangan pendidikan, penelitian, serta hilirisasi produk farmasi. Lantai pertama gedung ini dilengkapi dengan Fasilitas Produksi Obat Bahan Alam (OBA) yang dirancang untuk memperkuat kegiatan akademik, penelitian terapan, dan inovasi di bidang obat bahan alam. Peresmian gedung dihadiri oleh unsur pimpinan Universitas Pancasila, termasuk Ketua Yayasan Dr. (HC) Ir. Siswono Yudo Husodo, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D. Selain itu, hadir pula pimpinan perguruan tinggi sekitar, perwakilan asosiasi profesi, serta mitra industri yang selama ini menjalin kerja sama strategis dengan FFUP.

Fasilitas Pancasila Pharmaceutical Industry (PPI) saat ini berada dalam proses sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Sebagai fasilitas produksi yang beroperasi di lingkungan perguruan tinggi, keberadaannya memiliki peran strategis dalam memperkuat fungsi tridarma, khususnya pada aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Fasilitas ini dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran berbasis praktik industri kepada mahasiswa, sehingga kompetensi lulusan semakin selaras dengan kebutuhan sektor kesehatan dan industri obat tradisional. Selain itu, fasilitas tersebut juga mendukung pelaksanaan riset terapan, pengembangan formulasi, serta validasi proses produksi yang dapat berkontribusi pada inovasi berbasis bahan alam.

Di samping fungsi akademik, fasilitas ini membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk berperan dalam hilirisasi dan komersialisasi produk. Sejauh ini, fasilitas tersebut telah melakukan uji coba (trial) produksi untuk tiga jenis OBA dalam bentuk sediaan kapsul yakni EmproboostUP yang merupakan kombinasi ekstrak herbal, sediaan bubuk untuk produk Carica minuman serbuk instan herbal dan sedian cair untuk produk PromalusUP yang merupakan fermentasi apel local plus madu.

Dengan kemampuan produksi yang memenuhi standar CPOTB, universitas memiliki kapasitas untuk menghasilkan produk OBA yang dapat dikembangkan lebih lanjut bersama mitra industri, pemerintah, maupun komunitas, sehingga memperkuat ekosistem penelitian dan inovasi nasional. Dengan diresmikannya gedung baru dan beroperasinya fasilitas produksi berstandar industri, FFUP memperkuat posisinya sebagai institusi yang berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas, riset yang relevan, serta inovasi yang berdampak bagi masyarakat. FFUP percaya bahwa sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, industri, dan asosiasi profesi merupakan kunci dalam mempercepat pengembangan obat bahan alam Indonesia. Oleh karena itu, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong kemajuan sektor farmasi nasional melalui penelitian, pengembangan produk, dan hilirisasi yang berkelanjutan.

Share :

PreviousFakultas Farmasi Gelar Sosialisasi Penggunaan APAR Bersama Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran DKI Jakarta