Jakarta, 10 Maret 2025 — Fakultas Farmasi Universitas Pancasila kembali menyelenggarakan kuliah tamu internasional bertajuk “Revolutionising Diabetes Care through Person-centred Interprofessional Care Models” pada Senin, 10 Maret 2025. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Lum Zheng Kang, CEO sekaligus pendiri Collaboring Pte. Ltd., Singapura, sebagai narasumber utama. Acara berlangsung secara luring di Aula Fakultas Farmasi dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta sejumlah praktisi kesehatan.

Dalam pemaparannya, Dr. Lum membagikan wawasan mengenai pentingnya pendekatan kolaboratif dan berpusat pada pasien dalam merancang sistem perawatan diabetes yang efektif dan berkelanjutan. Ia menyoroti peran strategis apoteker komunitas dalam sistem kesehatan Singapura, terutama melalui program Dcare, yang terbukti meningkatkan hasil klinis seperti kadar HbA1c, kualitas hidup, dan kemampuan swaperawatan pasien diabetes.

“Transformasi layanan kesehatan harus dimulai dari pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif. Peran apoteker, dokter umum, bahkan dokter gigi perlu diintegrasikan untuk memastikan pengelolaan diabetes yang menyeluruh,” ujar Dr. Lum, yang juga dikenal sebagai peneliti di bidang pelayanan kesehatan interprofesi.

Lebih lanjut, Dr. Lum juga membahas uji klinis yang dilakukan di Singapura dalam pengembangan model klinik berbasis kolaborasi antara apoteker dan dokter umum. Hasil uji tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengendalian penyakit diabetes. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan tentang pengembangan pedoman manajemen diabetes selama Ramadan, yang menjadi perhatian penting bagi masyarakat Muslim.

Sesi diskusi yang dipandu oleh Prof. Hesti berlangsung dinamis dengan berbagai pertanyaan dari peserta. Topik yang dibahas meliputi nutrisi saat puasa Ramadan, integrasi layanan farmasi di Indonesia, hingga urgensi memasukkan pendidikan antarprofesi dalam kurikulum tenaga kesehatan. Sebagai penutup, Dr. Lum menyampaikan beberapa rekomendasi strategis, antara lain:

  • Mendorong keterlibatan apoteker dalam program perawatan diabetes berbasis komunitas.
  • Meningkatkan penelitian implementatif demi perluasan layanan farmasi klinik.
  • Mengadvokasi pengakuan dan pembiayaan berkelanjutan bagi layanan apoteker.
  • Memperkuat integrasi pendidikan antarprofesi di perguruan tinggi.
  • Melibatkan profesi kesehatan lain, termasuk dokter gigi, dalam tim pengelolaan diabetes.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Pancasila dalam meningkatkan wawasan global dan kompetensi mahasiswa melalui kolaborasi akademik internasional. Harapannya, kuliah tamu ini mampu membuka cakrawala baru dalam pemikiran dan praktik pelayanan kesehatan berbasis kolaborasi lintas profesi di Indonesia.

Share :

PreviousInovasi Serum Antiaging dari Bunga Telang: dr. Ninik Setya Hastuti Pertahankan Disertasi Doktoral di Universitas Pancasila NextFFUP Gencarkan Aksi Hijau: 56 Kg Sampah Botol Plastik Diangkut, Wujud Nyata Dukung SDGs!
%d bloggers like this: