Informasi Umum

Kelompok keilmuan bidang biomedik dan farmasi klinis adalah sekumpulan dosen/peneliti di bidang multidisiplin yang melibatkan berbagai metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah di bidang biologi medis serta farmasi klinis untuk peningkatan kesehatan masyarakat.

Di bidang pendidikan, kelompok keilmuan bidang biomedik dan farmasi klinis mengampu beberapa mata kuliah wajib yaitu :

  1. Anatomi Fisiologi Manusia
  2. Patofisiologi Manusia
  3. Biokimia Farmasi
  4. Farmakologi Toksikologi Dasar
  5. Mikrobologi Parasitologi Virologi
  6. Pharmaceutical care
  7. Imunologi
  8. Farmakoterapi
  9. Farmakokinetika
  10. Patologi klinik
  11. Farmasi Klinik
  12. Interaksi Obat
  13. Farmasi Rumah Sakit
  14. Farmakoekonomi
  15. Farmakoepidemiologi

Kelompok keilmuan biomedis dan farmakologi juga aktif melakukan penelitian baik internal maupun eksternal dengan banyak topik penelitian yang didanai seperti insentif Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, hibah inhouse Universitas Pancasila, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat Makanan dan Makanan, serta pendanaan lainnya baik nasional maupun internasional.

Fasilitas Laboratorium

  1. Lab Anatomi Fisiologi
  2. Lab Farmakologi dan Toksikologi
  3. Lab Farmakokinetika
  4. Lab Farmakoterapi
  5. Lab Farmasi Klinik

Roadmap penelitian

Ruang lingkup penelitian

  1. Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit degenerative seperti diabetes mellitus, stroke, hipertensi dan gangguan kardiovaskuler, hiperurisemia dan metabolic syndrome bekerja sama dengan program CBCD (Center for Botanical Chronic Diseases) dari Rutgers University dan Unas. Pengembangan metode pada ikan zebra dan hewan coba lain  yang bekerja sama dengan  Central Research & Animal Facility, CREAM, IIUM Kuantan
  2. Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit infeksi seperti antimikroba, antimalarial dan anti TBC. Saat ini sudah  dikembangkan fraksi bahan alam sebagai antimalarial yang telah observasi klinik di Papua dan Sumba Barat Daya. Penelitian sudah bermitra dengan Industri
  3. Pengembangan pharmaceutical care. Kepakaran yang sudah terbentuk merupakan modal utama untuk melakukan pharmaceutical careyang prima terhadap masyarakat umum maupun professional kesehatan lainnya.