Jakarta — Lima mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila sukses menciptakan inovasi unik berbasis bahan alam berupa Mucoadhesive Edible Film kombinasi ekstrak propolis Tetragonula laeviceps dan kulit buah nanas (Ananas comosus) sebagai alternatif pencegahan karies gigi. Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3: Good Health and Well-being. Penelitian ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dan berhasil lolos pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Didampingi oleh dosen pembimbing apt. Diah Kartika Pratami, M.Farm., tim riset terdiri atas ketua tim Diah Nurul Qolbi Salasatun (2022210236) dan anggota tim Zulfa Alia Mukhtar (2022210248), Davina Safitri (2022210249), Kelly (2022210250), dan Shelomita Juriah Nurazis (2023210180).

“Kami ingin menghadirkan solusi alami yang aman dan mudah digunakan untuk mencegah karies gigi, terutama di kalangan masyarakat Indonesia yang kasusnya masih tinggi,” ujar Diah Nurul, ketua tim peneliti.

Karies gigi sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang paling sering dijumpai di Indonesia, disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans yang merusak enamel gigi melalui pembentukan asam. Dari situlah ide ini lahir.

Ekstrak propolis Tetragonula laeviceps diketahui kaya akan kandungan flavonoid, fenolik, serta aktivitas antibakteri yang tinggi terhadap mikroorganisme penyebab kerusakan gigi. Sementara, ekstrak kulit buah nanas yang digunakan dalam penelitian ini ternyata memiliki potensi besar berkat kandungan enzim bromelain, yaitu enzim proteolitik alami yang mampu menghambat pertumbuhan dan pembentukan biofilm bakteri, sekaligus mendukung efek antibakteri dari propolis.

Kombinasi kedua bahan ini kemudian diformulasikan menjadi film tipis yang dapat menempel di mukosa mulut (mucoadhesive edible film), sehingga senyawa aktifnya dapat dilepaskan secara perlahan di rongga mulut untuk memberikan perlindungan optimal terhadap karies gigi.

Dekan FFUP, Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kreativitas dan kepedulian mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) inovasi ini. 

“Saya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa yang mampu mengintegrasikan potensi bahan alam Indonesia seperti propolis dan kulit nanas menjadi produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan, dan upaya pencegahannya melalui pendekatan alami seperti ini patut didukung dan dikembangkan,” ujarnya.

Ketua Prodi sarjana, Prof. Dr. apt. Esti Mumpuni, M.Si. menambahkan bahwa kegiatan PKM semacam ini menjadi wadah penting untuk melatih mahasiswa berpikir ilmiah, berinovasi, dan menghasilkan karya yang berdampak langsung pada masyarakat. Prodi, lanjutnya, akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan riset dan pengembangan mahasiswa, terutama yang berorientasi pada inovasi berbasis kearifan lokal dan sains terapan.

Melalui serangkaian tahapan penelitian, dimulai dari proses ekstraksi bahan alam, parameter mutu ekstrak, formulasi sediaan, evaluasi sediaan, penetapan kadar flavonoid dan fenolik total, pengujian aktivitas antibakteri, identifikasi senyawa menggunakan LC-MS/MS serta uji hedonik terhadap penerimaan panelis, diperoleh hasil bahwa kombinasi ekstrak propolis dan kulit nanas memberikan potensi sinergis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan memiliki 10 senyawa yang berfungsi sebagai oral hygiene, inovasi ini sekaligus mendukung pemanfaatan limbah propolis dan kulit buah nanas yang bernilai tambah.

Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Pancasila berperan aktif dalam mengembangkan produk kesehatan yang memanfaatkan bahan alam, serta mendukung keberlangsungan lingkungan.

Share :

PreviousDari Sampah Jadi Manfaat, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Wujudkan Aksi Nyata Kampus Peduli Lingkungan